Cara Mencegah dan Mengendalikan Korosi Pada Kapal Laut

Korosi telah menjadi penyebab umum kerusakan kapal selama bertahun-tahun. Hal itu dapat menyebabkan kerusakan pada badan kapal, menghancurkan tanki tangki kapal, merusak perpipaan dan banyak lagi. Untungnya, hal ini dapat diminimalisir jika kawan kawan tahu cara mencegah dan mengendalikan korosi yang terjadi pada kapal.

Bagaimana Terjadinya Korosi Pada kapal Laut?


Pada dasarnya korosi pada kapal terjadi karena sebuah peristiwa pelepasan elektron-elektron dari logam (besi atau baja) sebagai bahan dari kapal yang berada di dalam larutan elektrolit yaitu air laut. Sedangkan atom-atom yang bermuatan positif dari logam (Fe+3) akan bereaksi dengan ion hydroxyl (OH-) membentuk ferri hidroksida [Fe(OH)3] atau yang lebih dikenal sebagai karat.

Berdasarkan dari konstruksi kapal laut, pelat lambung kapal adalah bagian kapal yang pertama kali terkena air laut. Pada daerah lambung ini bagian bawah air ataupun daerah atas air rawan terkena korosi. Korosi pada pelat badan kapal dapat mengakibatkan turunnya kekuatan dan umur pakai kapal, mengurangi kecepatan kapal serta mengurangi jaminan keselamatan dan keamanan muatan barang maupun penumpang.

Jenis korosi yang terjadi pada lambung kapal adalah korosi merata. Korosi merata adalah jenis korosi dimana pada laju korosi yang terjadi pada seluruh permukaan logam atau paduan yang terpapar atau terbuka ke lingkungan berlangsung dengan laju yang hampir sama. Hampir seluruh permukaan logam menampakkan terjadinya proses korosi.

Bagaiamana Cara Mencegah dan Mengendalikan Korosi Pada Kapal Laut?


Untuk menghindari kerugian yang lebih besar akibat korosi air laut maka diperlukan suatu perlindungan korosi pada plat kapal. Berikut beberapa tip yang dapat membantu Anda mencegah dan mengendalikan korosi kapal.

1. Pilih Bahan yang Tepat

Korosi dapat menyebabkan kerusakan parah tergantung pada material untuk mebuat kapal. Banyak logam lebih terpengaruh oleh korosi daripada yang lain, jadi penting untuk mempertimbangkan material sebelum membangun atau membuat kapal laut.

2. Lakukan Pelapisan (Coating)

Salah satu cara paling efektif untuk mencegah dan mengendalikan korosi pada kapal adalah dengan mengaplikasikan pelapis (coating) pada bagian yang paling rentan terhadap korosi, seperti lambung kapal. Area kapal ini berada di bawah garis air, sehingga mengalami lebih banyak paparan garam dan mineral yang merusak. Melakukan pelapisan dengan coal-tar epoxy dan lapisan tar vinil dapat membantu melindunginya.

Dek juga rentan terhadap korosi, terutama selama kondisi cuaca buruk. Selama badai atau gelombang pasang yang kuat, air laut dapat menggenangi dek dan menyebabkan kerusakan permukaan. Mengecat ulang dek dapat membantu memperbaiki kerusakan, tetapi sebaiknya aplikasikan lapisan alkid dan chlorinated rubber untuk memastikan perlindungan dari air laut dan keausan sehari-hari.

Korosi pada tangki kargo juga sering terjadi. Ini terjadi ketika belerang dan air dalam minyak mentah bercampur dengan uap air. Mikroba juga dapat merusak lapisan pelindung tangki. Untuk itu bagian ini juga perlu untuk dilakukan coating dengan bahan bahan yang sesuai.

3. Menggunakan Perlindungan Katoda (Cathodic Protection)

Penggunaan cathodic protection merupakan metode yang sudah sangat umum digunakan untuk proteksi terhadap korosi pada lambung kapal. Perlindungan ini banyak menggunakan bahan zinc, yang populer disebut zinc anode ataupun aluminium yang umum disebut Aluminium Anode.

Zinc atau seng dianggap sebagai bahan yang dapat diandalkan, tetapi tidak cocok untuk digunakan pada suhu yang lebih tinggi, karena cenderung untuk pasif (tegangan elektroda standar menjadi kurang negatif). Jika hal ini terjadi, arus listrik mungkin berhenti mengalir dan anoda berhenti bekerja sehingga fungsi perlindungannya terhadap korosi tidak dapat bekerja.

Aluminium memiliki beberapa keunggulan, seperti bobot yang lebih ringan, dan kapasitas elektron yang jauh lebih tinggi dari seng. Namun, perilaku elektrokimia aluminium yang cenderung sangat mudah teroksidasi (tak seperti halnya seng), dan akan pasif pada konsentrasi ion klorida di bawah 1.446 ppm (1 ppm = 1 part per million / 1 per 1 juta). Oleh karena itu, penggunaan aluminium sebagai anoda korban hanya dilakukan pada bagian-bagian tertentu dari struktur suatu kapal.

Secara volume, zinc lebih banyak digunakan sebagai anoda dibanding aluminium. Ini disebabkan moderatnya sifat-sifat zinc, dan laju oksidasi yang lebih rendah dibanding logam aluminium.

4. Mengikuti Prosedur Perawatan

Dengan prosedur perawatan yang tepat, korosi pada kapal bisa diminimalisir. Mengikuti rencana pemeliharaan yang telah ditetapkan akan membantu Anda menemukan tanda-tanda awal kerusakan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki masalah sebelum jumlah kerusakan meningkat.

Korosi kapal dapat menyebabkan kerusakan parah pada kapal laut, jadi gunakan tip di atas untuk membantu mencegah dan mengendalikan korosi pada kapal Anda. Korosi kapal baja ini dapat dikurangi seminimum mungkin sehingga nilai laju korosi kapal baja semakin kecil, namun korosi pada kapal ini tidak dapat di hentikan 100%.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url